Sistem Narasi dan Peningkatan Sifat

Satu diantaranya unsur paling utama yang bikin “Naruto” demikian disayangi merupakan peningkatan sifat yang dalam dan jalan cerita yang kohesif. Tiap-tiap sifat di “Naruto” punyai background yang terdefinisi secara baik dan motivasi yang terang, yang membuat semakin cerita pada semuaan. Dari Naruto Uzumaki yang berusaha buat dianggap oleh dusunnya sampai Sasuke Uchiha yang ditimpa sakit hati, tiap-tiap figur punyai kedalaman yang bikin pemirsa bisa rasakan empati dan terjalin secara emosional.

Kebalikannya, “Boruto” kerap dinilai lantaran minimnya kedalaman sifat dan jalan cerita yang dirasa didesakkan. Boruto Uzumaki, jadi sifat penting, kadang-kadang dirasakan begitu prima tiada banyak area buat perkembangan atau perubahan yang signifikan. Kemauannya buat melepas diri dari bayangan ayahnya, Naruto, merupakan objek kunci, tapi sering tidak diciptakan teknik yang beresiko atau memberi kepuasan.

Di lain bidang, “Boruto” kadang-kadang berasa seperti sudah kehilangan

Beberapa dari dasar emosional yang bikin “Naruto” sangatlah resonan. Meski “Boruto” coba menyelesaikan rumor kekinian seperti efek tehnologi dan perjuangan antara angkatan, pendekatannya sering berasa kurang masak dan cepat-cepat. Ini kurangi kebolehan seri buat mengemukakan pesan yang bermakna dan beresiko.

Tidak hanya itu, pecinta lama “Naruto” mungkin terasa kalau “Boruto” kurang saat menjunjung peninggalan seri aslinya. Semisalnya, pemakaian sifat lama kadang-kadang berasa tidak stabil dengan peningkatan mereka sebelumnya. Ini bisa menyebabkan kejengkelan buat pecinta yang sudah lama terlilit dengan sifat-karakter itu.

Di lain bagian, “Boruto” kadang berasa seperti udah kehilangan beberapa dari dasar emosional yang membikin “Naruto” begitu resonan. Walau “Boruto” coba menanggulangi gosip kekinian seperti pengaruh technologi serta perjuangan antara angkatan, pendekatannya sering berasa kurang masak serta buru-buru. Ini kurangi kapabilitas seri buat memberikan pesan yang bermakna serta berefek.

Walau “Boruto” yaitu seri yang stand-alone dengan mutunya sendiri

Banyak hal yang membikin “Naruto” demikian spesial terlihat udah berkurang. Minimnya kedalaman dalam peningkatan kepribadian serta jalan cerita, dan tidak konstan di dalam melindungi obyek serta naratif, yaitu sejumlah argumen kenapa “Boruto” kerap dikira tak sama dengan “Naruto “.

Penting buat dikenang kalau tiap-tiap seri pada web nanimeid.com punya tanda-tanda uniknya sendiri, serta “Boruto” mungkin berupaya mendapati jalannya dalam arena anime yang selalu beralih. Akan tetapi, buat banyak pencinta, “Naruto” masih jadi kreasi yang tambah dominan, tidak sekedar dalam skema anime namun juga selaku kreasi sastra tenar yang udah sentuh hati banyak orang. Sementara “Boruto” tetap mempunyai potensi buat berkembang serta mengubah diri, masih banyak tempat buat perkembangan serta penyempurnaan agar dapat sampai kemajuan yang serupa seperti seri pendahulunya.